LAPORAN
PRAKTIKUM TAKSONOMI 1
“Identifikasi
Bryophyta”
DosenPengampu : Prasetyo ,M.Pd
Disusun
Oleh :
Nama : Nur
Fandilah
Npm : (12320175)
Kelas : 2E
Jurusan
Pendidikan BIologi
Fakultas
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
IKIP
PGRI SEMARANG
Tahun
Ajaran 2012/2013
I.
Judul : BRYOPHYTA
II.
Tujuan :
a. Untuk
mengidentifikasi sample spesies dalam divisio Bryophyta
b. Untuk
mengklasifikasikan sample spesies dari divisio Bryophyta
c. Untuk
mengetahui perbedaan antara kelas Antanhocerotae,
Hepaticae dan Musci
III.
Manfaat:
a. Dapat
mengidentifikasi sample spesies dalam divisio Bryophyta
b. Dapat
mengklasifikasikan sample spesies dari divisio Bryophyta
c.
Dapat mengetahui perbedaan antara
kelas Antanhocerotae, Hepaticae dan Musci
IV.
Tinjauan Pustaka:
Bryophyta
adalah tumbuhan darat berklorofil yang tumbuh di tempat-tempat lembab.Tumbuhan
lumut mempunyai pergiliran generasi dari sporofit diploid dengan gametofit yang
haploid. Meskipun sporofit secara morfologi dapat dibedakan dari gametofit
(heteromorf), tetapi sporofit ini tidak
pernah merupakan tumbuhan mandiri yang
hidup bebas. Sporofit tumbuhnya selalu dalam ikatan dengan gametofit, yang
berupa tumbuhan mandiri, menyediakan nutrisi bagi sporofit.Pada lumut,
gametofitlah yang dominan. Beberapa tumbuhan lumut masih mempunyai talus, tidak mempunyai akar, batang, dan
daun. Bryophyta yang dapat dibedakan batang, dan daunnya, belum mempunyai akar
sejati, hanya ada rhizoid (Birsyam, 2004).
Dibandingkan dengan alga, jamur dan
tumbuhan tingkat tinggi maka lumut merupakan golongan yang kecil.Bryophyta
adalah tumbuhan darat berklorofil yang tumbuh ditempat-tempat lembab.Tumbuhan
lumut mempunyai pergiliran generasi dari sporofit diploid dengan gametofit yang
haploid.Meskipun sporofit secara morfologi dapat dibedakan dari gemetofit
tetapi sporofit tidak pernah merupakan tumbuhan yang mandiri yang hidup
bebas.Sporofit tumbuhnya selalu dalam ikatan dengan gametofit yang berupa
tumbuhan mandiri, menyediakan nutrisi bagi sporofit.Pada lumut, gametofitlah
yang dominan (Sophia, 2010).
Ciri-ciri lumut (Bryophyta) yaitu
berklorofil, belum memiliki akar, daun dan batang sejati, berspora, sudah
membentuk embrio, memiliki gametofit yang dominan dan memiliki alat pembiakan
yang multi sel. Sel-sel alat pembiakan tersebut membentuk selubung luar yang
steril dan di dalamnya terdapat gamet. Struktur yang demikian penting agar
gamet terlindung dan tidak kekeringan.Alat kelamin betina (arkegonium)
bentuknya seperti botol dan berisi satu ovum, alat kelamin jantan (anteredium)
bentuknya lonjong bertangkai pendek dan menghasilkan banyak spermatozoid
(Dhika, 2012).
Menurut
Gembong (1989), berdasarkan habitat lumut ada dua yaitu:
1.
Lumut daun (musci): bentuk thallusnya seperti tumbuhan kecil yang mempunyai
batang semu tegak dan lembaran daun yang tersusun spiral. Baik batang maupun
daun belum memiliki jaringan pengangkut.Pada bagian dasar batang semu terdapat
rhizoid yang berupa benang halus dan berfungsi sebagai akar.Pada bagian pucuk
terdapat alat pembiakan seksual berupa anteredium dan arkegonium.Contohnya
: Spaghnum yang hidup di rawa dan
merupakan komponen pembentuk tanah gambut.
2.
Lumut hati (Hepaticae): bentuk thallusnya pipih seperti lembaran daun. Pada
permukaan ventral terdapat rhizoid dan pada permukaan dorsal terdapat
kuncup.Anteredium memiliki tangkai yang disebut anteridiofor dan tangkai
arkegonium disebut arkegoniofor.Lumut hati dapat dipakai sebagai indikator
daerah lembab dan basah.
Berdasarkan
letak alat kelaminnya, lumut dibagi menjadi dua:
a. Lumut berumah satu (jika pada
satu individu terdapat anteredium dan arkegonium) dan b. Lumut beruma dua (jika satu individu hanya
terdapat anteredium saja atau arkegonium saja, sehingga ada lumut jantan dan
lumut betina) (Yulianto, 1992).
Lumut ditemukan terutama di area
sedikit cahaya / ringan dan lembab.Lumut umum di area berpohon-pohon dan di
tepi arus. Lumut juga ditemukan di batu, jalan di kota besar. Beberapa bentuk
mempunyai menyesuaikan diri dengan kondisi-kondisi ditemukannya.Beberapa jenis
dengan air, seperti Fontinalis antipyretica, dan Sphagnum tinggal / menghuni
rawa (Dhika, 2012).
Lumut merupakan jenis
tumbuhan rendah yang beradaptasi dangan linkungan darat dan mempunyai tingkat perkembangan lebih tinggi dari pada
Thalophyta. Pada umumnya tumbuhan lumut menyukai tempat-tempat lembab dan basah
di dataran rendah hingga dataran tinggi.Tumbuhan lumut berwarna hijau karena
mempunyai sel-sel dengan plastida yang menghasilkan klorofil a dan b. lumut
bersifat autotrof.Lumut merupakan tumbuhan peralihan antara tumbuhan lumut
berkormus dan bertalus.Lumut dapat beradaptasi untuk tumbuh di tanah, belum
mempunyai jaringan pengangkut, sudah memiliki dinding sel yang terdiri dari
selulosa.
Batang
dan daun tegak memiliki susunan berbeda-beda. Batang apabila dilihat secara
melintang akan tampak susunan sebagai berikut selapis sel kulit, lapisan kulit
dalam (korteks), silinder pusat yang terdiri sel-sel parenkimatik yang
memanjang untuk mengangkut air dan garam-garam mineral; belum terdapat floem
dan xilem. Sel-sel daunnya kecil, sempit, panjang, dan mengandung kloroplas
yang tersusun seperti jala.Lumut hanya dapat tumbuh memanjang tetapi tidak
membesar, karena tidak ada sel berdinding sekunder yang berfungsi sebagai
jaringan penyokong.Rizoid seperti benang sebagai akar untuk melekat pada tempat
tumbuhnya dan menyerap garam-garam mineral.
Struktur sporofit
(sporogonium) tubuh lumut terdiri dari: vaginula, seta, apofisis, kaliptra,
kolumela. Sporofit tumbuh pada gametofit menyerupai daun.Gametofit berbentuk
seperti daun dan di bagian bawahnya terdapat rizoid yang berfungsi seperti
akar. Jika sporofit tidak memproduksi spora, gametofit akan membentuk
anteridium dan arkegonium untuk melakukan reproduksi seksual.
Reproduksi lumut
bergantian antara fase seksual dan aseksual melalui pergiliran keturunan atau
metagenesis.Reproduksi aseksual dengan spora haploid yang dibentuk dalam
sporofit.Reproduksi seksualnya dengan membentuk gamet-gamet dalam gametofit.Ada
dua macam gametangium yaitu arkegonium (gametangium betina) bentuknya seperti
botol dengan bagian lebar yang disebut perut, yang sempit disebut leher dan
anteridium (gametangium jantan) berbentuk bulat seperti gada.Jika anteridium
dan arkegonium dalam satu individu tumbuhan lumut disebut berumah satu
(monoesis).Jika dalam satu individu hanya terdapat anteridium atau arkegonium
saja tumbuhan lumut disebut berumah dua (diesis).
Lumut yang sudah
teridentifikasi mempunyai jumlah sekitar 16 ribu spesies dan telah
dikelompokkan menjadi 3 kelas yaitu: lumut hati, lumut tanduk dan lumut daun.
1. Lumut
Hati (Hepaticopsida)
Lumut
hati tubuhnya berbentuk lembaran, menempel di atas permukaan tanah, pohon atau
tebing.Terdapat rizoid berfungsi untuk menempel dan menyerap zat-zat
makanan.Tidak memiliki batang dan daun.Reproduksi secara vegetatif dengan
membentuk gemma (kuncup), secara generatif dengan membentuk gamet jantan dan
betina. Contohnya: Ricciocarpus, Marchantia dan lunularia.
2. Lumut
Tanduk (Anthoceratopsida)
Bentuk
tubuhnya seperti lumut hati yaitu berupa talus, tetapi sporofitnya berupa
kapsul memanjang.Sel lumut tanduk hanya mempunyai satu kloroplas.Hidup di tepi
sungai, danau, atau sepanjang selokan.Reproduksi seperti lumut hati.Contohnya
Anthocerros sp.
3. Lumut
Daun (Bryopsida)
Lumut
daun juga disebut lumut sejati.Bentuk tubuhnya berupa tumbuhan kecil dengan
bagian seperti akar (rizoid), batang dan daun.Reproduksi vegetatif dengan
membentuk kuncup pada cabang-cabang batang. Kuncup akan membentuk lumut baru.
Contoh: Spagnum fibriatum, Spagnum squarosum.
Manfaat
lumut bagi kehidupan antara lain: Marchantia polymorpha untuk mengobati
penyakit hepatitis, Spagnum sebagai pembalut atau pengganti kapass, jika
Spagnum ditambahkan ke tanah dapat menyerap air dan menjaga kelembaban tanah.
V.Gambar Pembanding :
Lumut hati Anthoceros sp
VI.Alat dan Bahan:
a) Alat
Ø Mikroskop
Ø Luv
Ø Kaca
preparat
Ø Pipet
Ø Cutter
b) Bahan
Ø
Anthocerotae
Ø
Hepaticae
Ø
Musci
Ø
Gambar pembanding
VII. Cara Kerja:
A. Secara
Morfologi:
1. Menyiapkan
Anthocerotae, Hepaticae dan Musci yang akan diamati
2. Mengamati
dengan teliti Anthocerotae, Hepaticae dan Musci
3. Menentukan
ciri-ciri dari Anthocerotae, Hepaticae
dan Musci
4. Membandingkan
hasil pengamatan dengan gambar pembanding
5. Mencatat
hasil pengamatan
B. Secara
Anatomi:
1.
Menyiapkan mikroskop dan kaca preparat
2.
Sebelum kaca preparat digunakan,
sebaiknya membersihkan lebih dahulu kaca preparat tersebut
3.
Mengambil bahan tersebut kemudian
dipotong melintang
4.
Metakkan bahan yang sudah dipotong
diatas kaca preparat dan menetesi dengan air menggunakan pipet.
5.
Mengamati dengan mikroskop secara teliti
6.
Mencatat dan menggambar hasilnya
7.
Kemudian membandingkan hasilnya dengan
gambar pembanding
VIII.
Hasil Pengamatan
A. Morfologi
Hepaticeae
ü Tallusnya
berbentuk lembaran atau cuping atau dikotom (bercabang dua) seperti hati
ü Memiliki
urat daun (midrib)
ü Tubuhnya
mengandung minyak (menyimpan air)
ü Termasuk
diceus (berumah dua)
ü Memiliki
rhizoid
ü Berwarna
hijau
ü Menempel
pada substrat
ü Habitat
ditempat yang lembab
B. Anatomi
Gametofit
Hepaticeae
Keterangan:
·
Memiliki rhizoid
·
Terdapat titik-titik putih yang
berbentuk butiran
·
Selnya berbentuk persegi enam
·
Berwarna hijau
A. Morfologi
Anthocerotae
ü Batang,
akar, dan daunnya belum sejati
ü Tubuhnya
berupa Thallus
ü Memiliki
sporofit berbentuk tanduk, hijau, dan pangkalnya membesar
ü Sporofitnya
parasit pada gametofit
ü Berwarna
hijau
ü Menempel
pada substrat
ü Tubuhnya
selalu basah (mengandung air)
ü Habitatnya
di tempat yang lembab
Gametofit:
a.
Berbentuk cakram dan bergerigi
b.
Menempel pada substrat
c.
Berwarna hijau
Sporofit:
a.
Menyerupai tanduk
b.
Berwarna hijau
c.
Pangkal membesar
Secara
morfologi Anthocerotae memiliki banyak persamaan ciri-ciri seperti lumut.
Sporofit tumbuh banyak karena Anteridium dan Arkegonium pada gametofit menghasilkan
sel sperma dan sel ovum yang melakukan fertilisasi.
B. Anatomi
Gametofit
Anthocerotae
Keterangan:
·
Bentuk selnya persegi
·
Berwarna hijau
·
Memiliki rhizoid
· Terdapat
butiran putih pada tepi sel
C. Spora
Keterangan:
·
Berwarna hijau
·
Bentuk spora tidak bulat penuh
·
Letak spora tidak beraturan
A. Morfologi
Musci
ü
Memiliki daun
ü
Habitat dibatu cadas, dirawa-rawa, dan
cabang-cabang pohon
ü
Memiliki rhizoid
ü
Daunnya tersusun spiral
ü
Alat kelamin terdapat pada ujung batang
ü
Anteredium dan arkegonium memiliki
tangkai
B. Anatomi
Spora
Musci
Keterangan:
ü
Berwarna hijau
ü
Bentuk sporanya bulat penuh (sempurna)
ü Sporanya
mengumpul (berkoloni)
Batang
Musci
Keterangan:
ü Memiliki
pembuluh angkut
ü Bentuk
selnya bulat
ü Beberapa
sel mengelilingi satu sel saja
ü Berwarna
hijau pada selnya
ü Berwarna
coklat pada kulit luar
VIII.
Daftar Pustaka
Tjitrosoepomo,
Gembong.1989. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta
: Gadjah Mada University Press
Kimball, John W. 1987. Biologi
Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta : Erlangga.
tumbuhan-lumut-bryophyta.html
http://fcomp.wordpress.com/2013/05/22
http://katalog.pdii.lipi.go.id/index.php/searchkatalog/downloadDatabyld/7061/7061.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar