Minggu, 30 Juni 2013

Laporan Fungi/Jamur


LAPORAN PRAKTIKUM TAKSONOMI 1
“Identifikasi Fungi/Jamur”
DosenPengampu : Prasetyo ,M.Pd

Disusun Oleh  :

Nama      : Nur Fandilah
Npm       : (12320175)
Kelas       : 2E





Jurusan Pendidikan BIologi
Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
IKIP PGRI SEMARANG
Tahun Ajaran 2012/2013
FUNGI/JAMUR
Tujuan :
1. Untuk mengetahui spesies-spesies dari jamur/fungi
2. Untuk mengidentifikasikan dan mengklasifikasikan fungi/jamur

Manfaat :
a.Dapat menjadi pengetahuan tentang jamur/fungi
b.Dapat mengetahui atau penggolongan karakteristik jamur/fungi
Tinjauan Pustaka :
Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya. Kalangan ilmuwan kerap menggunakan istilah cendawan sebagai sinonim bagi Fungi.
Awam menyebut sebagian besar anggota Fungi sebagai jamur, kapang, khamir, atau ragi, meskipun seringkali yang dimaksud adalah penampilan luar yang tampak, bukan spesiesnya sendiri. Kesulitan dalam mengenal fungi sedikit banyak disebabkan adanya pergiliran keturunan yang memiliki penampilan yang sama sekali berbeda (ingat metamorfosis pada serangga atau katak). Fungi memperbanyak diri secara seksual dan aseksual. Perbanyakan seksual dengan cara :dua hifa dari jamur berbeda melebur lalu membentuk zigot lalu zigot tumbuh menjadi tubuh buah, sedangkan perbanyakan aseksual dengan cara membentuk spora, bertunas atau fragmentasi hifa. Jamur memiliki kotak spora yang disebut sporangium. Di dalam sporangium terdapat spora. Contoh jamur yang membentuk spora adalah Rhizopus. Contoh jamur yang membentuk tunas adalah Saccharomyces. Hifa jamur dapat terpurus dan setiap fragmen dapat tumbuh menjadi tubuh buah.

·         Posisi fungi dalam taksonomi
Sebelum dikenalkannya metode molekuler untuk analisis filogenetik, dulu fungi dimasukkan ke dalam kerajaan tumbuhan/plantae karena fungi memiliki beberapa kemiripan dengan tumbuhan yaitu tidak dapat berpindah tempat, juga struktur morfologi dan tempat hidupnya juga mirip. Seperti tanaman, kebanyakan fungi juga tumbuh di tanah. Dalam perkembangannya, fungi dipisahkan dari kerajaan tumbuhan dan mempunyai kerajaan sendiri karena banyak hal yang berbeda. Fungi bukan autotrof seperti tumbuhan melainkan heterotrof sehingga lebih dekat ke hewan. Usaha menyatukan fungi dengan hewan pada golongan yang sama juga gagal karena fungi mencerna makanannya di luar tubuh (eksternal), tidak seperti hewan yang mencerna secara internal. Selain itu, sel-sel fungi berdinding sel yang tersusun dari kitin, tidak seperti sel hewan.
Beberapa ciri-ciri fungi yang mirip dengan makhluk hidup lain:
1.      Dengan jenis eukariota lainnya: Sama seperti eukariota, sel fungi memiliki membran inti dengan kromosom yang mengandung DNA. Selain itu, sel fungi juga memiliki beberapa organel sitoplasmik seperti mitokondria, sterol, dan ribosom.).
2.      Dengan hewan: Fungi tidak mempunyai kloroplas dan merupakan organisme heterotrof, memerlukan senyawa organik sebagai sumber energinya.
3.      Dengan tumbuhan: Fungi mempunyai dinding sel dan vakuola. Fungi bisa bereproduksi secara seksual maupun aseksual, dan seperti grup tanaman basal lainnya (seperti tumbuhan paku dan lumut daun), fungi akan menghasilkan spora. Mirip juga dengan lumut daun dan algae, fungi memiliki nukleus yang haploid.
4.      Jamur merupakan organisme uniseluler maupun multiseluler umumnya berbentuk hifa, hifa bercabang-cabang membentuk bangunan seperti anyaman yang disebut miselium. Jenis hifa yang membangun tubuh jamur multiseluler ada yang bersekat dan ada yang tidak bersekat (hifa coenositik). Fungsi hifa adalah untuk menyerap nutrisi dan sebagai alat reproduksi vegetatif (membentuk alat pembiakan vegetatif berupa sporangium dan konidium).
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgh5qpmsF6p8CHMbyhWNiUTNOy6yM44FwB4XBnrobmBy4x3S-TwuuPLasdyfg7Y6SojgmiophqQ5Xa4DZdmQJvjX0r-iHlWjeKyIFKoc82nbPUwcwO02ZcUTjB_dYS_fJ_wjwMV0s51Ng/s400/a7.jpg
5.      Tidak mempunyai klorofil, sehingga tidak mampu membuat makan secara fotosintesis.
6.      Hidup secara heterotof dengan jalan saprofit (menguraikan sampah organik ), parasit (merugikan organisme lain), dan simbiosis.
7.      Jamur uniseluler dapat berkembang dengan dua cara, yaitu:
a. Vegetatif dapat dilakukan cara dengan membentuk spora, membelah diri, kuncup
(budding).
b. Generatif dengan cara membentuk spora askus.
Jamur multiseluler dapat berkembak biak dengan dua cara, yaitu
a. Vegetatif dapat dilakukan dengan cara fragmentasi, konidium, zoospora.
b. Generatif dapat dilakukan dengan cara konjugasi, hifa yang akan menghasilkan             zigospora, spora askus, spora basidium.

·         Cara hidup
Fungi hidup menyerap zat organik dari lingkunganya. Berdasarkan cara memperoleh makannya, fungi mempunyai sifat sebagai berikut:
  • Saprofit
  • Parasit
  • Mutual
dan lain – lain.
·         Habitat
Fungi hidup pada lingkungan yang beragam namun sebagian besar jamur hidup di tempat yang lembap. Habitat fungi berada di darat (terestrial) dan di tempat lembap. Meskipun demikian banyak pula fungi yang hidup pada organisme atau sisa-sisa organisme di laut atau di air tawar. Jamur juga dapat hidup di lingkungan yang asam.
·         Reproduksi
Fungi melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan kuncup atau tunas pada jamur uniseluler serta pemutusan benang hifa (fragmentasi miselium) dan pembentukan spora aseksual (spora vegetatif) pada fungi multiseluler. Reproduksi jamur secara seksual dilakukan oleh spora seksual. Spora seksual dihasilkan secara singami. Singgami terdiri dari dua tahap, yaitu tahap plasmogami dan tahap kariogami.
·         Klasifikasi
Fungi diklasifikasikan menjadi 4 klasifilasi:
  • Zygomycota
  • Ascomycota
  • Basidiomycota
  • Deuteromycota
1. Zygomycota (kelas zygomycetes)
a.Habitat di darat, di tanah yang lembab atau sisa organisme mati.
b. Hifanya bercabang banyak tidak bersekat saat masih muda dan bersekat setelah menjadi tua.
c. Merupakan organisme multiseluler, hidup sebagai parasit dan saprofit.
Rhizopus sp
d. Reproduksi vegetatif dengan cara membentuk spora tak berflagel (aplanospora) dan generatif dengan cara gametangiogami dua hifa yang kompatibel/konjugasi serta menghasilkana zigospora.
Contohnya: Rizopus sp.
Miseliumnya mempunyai tiga tipe hifa yaitu
a.       Stolon (hifa yang membentuk jaringan dipermukaan substrat seperti roti).
b.      Rhizoid (hifa yang menembus substrat dan berfungsi untuk menyerap makanan).
c.       Sporangiofor (tangkai sporangium).
Berkembang biak dengan cara vegetatif yaitu membuat sporangium yang     menghasilkan spora. Generatif yaitu dengan konjugasi dua hifa (-) dan hifa (+).       Gambar di bawah ini merupakan perkembangbiakkan Rhizopus sp.
a.)                Aseksual  b.) Seksual
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTyE3BIoW5_cfe4mBQ-o1WX-pVFrfrsBu0WYycwGrMvUjFanBQauNqHs5YAbHVTZT-ARukBIjzVMHc0bcXM7iQj7KhSODZRYBo4AsqjbuqZdswMlwVuW0RNP8CrZa-OOGFV21ez9jnCA/s640/jamur+tempe.jpg


·         Daur hidup Zygomicota adalah sebagai berikut.
a. Hifa (+) dan (-) saling berdekatan.
b. Masing-masing hifa yang berdekatan membentuk cabang hifa. Di ujung hifa tadi tumbuh bakal gametangium.
c. Bakal  gametangium berubah menjadi gametangium dan mempunyai banyak inti.
 d. Dinding gametangium pecah, inti (+) dan (-) bergabung, menghasilkan zigospora yang berisi inti-inti diploid. Di antara inti-inti tersebut hanya satu yang hidup, sedangkan yang lain terdegenerasi.
e. Zigospora tadi akan tumbuh. Dinding menebal, tampak berwarana hitam dan banyak mengandung bahan makanan cadangan. Kemudian zigospora mengalami dormansi yang cukup lama.
f. Jika kondisi lingkungan sesuai, zigospora tadi akan tumbuh. Sporangium yang terbentuk ditopang sporangiosfor. Inti haploid akan membelah mitosis menjadi inti-inti spora yang terdapat dalam sporangium. Spora yang dihasilkan berupa spora (+) dan (-).
 g. Jika sporangium telah masak, dindingnya akan pecah dan sporanya akan tersebar keluar.
 h. Jika spora jatuh pada substrat yang sesuai, akan tumbuh menjadi hifa yang baru. Spora (+) akan tumbuh menjadi hifa (+) dan spora (-) akan menjadi hifa (-).
 i. Setiap hifa akan dapat berkembang biak secara aseksual dengan membentuk sporangium pada setiap ujung hifanya. Sporangium dari hifa (+) akan menghasilkan spora (+) dan sebaliknya.

 Ascomycota
Hidup saprofit di dalam tanah atau hipogean, hidup di kotoran ternak disebut koprofil, ada juga yang parasit pada tumbuhan. Tubuhnya terdiri atas benang-benang yang bersekat atau ada yang unisel.
·                  Cara berkembang biak ada dua cara.
a.       Vegetatif, dihasilkan spora koniodium yang berbentuk pada ujung hifa dan disebut konidiospora.
b.      Generatif, dengan menghasilkan spora yang dibentuk da dalam askus. Askus-askus itu berkumpul dalam badan yang disebut askokarp.
Ascomycota
·         Daur hidup Ascomycota.
a. Askospora atau konidiospora akan tumbuh menjadi miselium.
Saccaromyces
b. Satu atau beberapa ujung hifa berdiferensiasi menjadi anteridium (jantan) dan    naskogonium (betina). Masing-masing berisi inti haploid. Keduanya terletak berdekatan.
c.  Terjadi kopulasi antara kedua gamet tersebyt dengan membentuk saluran penghubung antara anteredium dengan askogonium.
d. Kemudian terjadi plasmogami. Inti anteridium pindah ke askogonium membentuk zigot baru.
e. Zigot tersebut akan membelah secara reduksi menghasilkan inti yang haploid .    Bersamaan dengan itu, dari askogen tumbuh hifa-hifa askogonium. Inti-inti haploid yang           tetap    berpasangan akan pindah ke dalam hifa askogonium.
f. Hifa askogonium akan bercabang -cabang membentuk sekat. Segmen hifa dekat askogonium mengandung banyak inti, sedangkan ujungnya mengandung sepasang inti             haploid. Bagian yang mengandung inti haploid inilah yang akan tumbuh menjadi     askus.
g. Hifa aksogonium beserta miselium vegetatif akan tumbuh kompak membentuk   askokarp atau badan buah.
h. Kemudian pasangan inti haploid di dalam askogonium akan bergabung membentuk inti haploid. Inti tersebut membelah secara meiosis menghasilkan 4-8 inti haploid yang dikelilingi oleh selaput. Inilah yang disebut askospora.
·         Basidiomycota
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYVnhIeLbZlX9mjz3FDUyIHsyxbdA0e6nKMU5VENSAGpcisGT_VTH176gpf6MvAVtCkRuWaFhEo-DceyxGo0buI3NbWcVac7xQ7pA0Jxyh7_-6w5nFJuRv7iMm84_GE5CS-O77GozlDw/s1600/t.jpg 
·          Umumnya makroskopis atau mudah dilihat dengan mata telanjang. Hidup saprofit. Miseliumnya bersekat dan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:
a. Miselium Primer (miselium yang sel-selnya berinti satu, umumnya berasal dari perkembangan basidiospora).
b. Miselium Sekunder (miselium yang sel penyusunnya beinti dua, miselium ini merupakan hasil konjugasi dua miselium primer atau persatuan dua basidiospora).


  Cara reproduksi:
a. Vegetatif (dengan membentuk tunas dengan konidia, dan fragmentasi miselium).
 b. Generatif (dengan alat yang disebut basidium, basidium berkumpul dalam badan yang disebut basidioskarp, yang menghasilkan spora yang disebut basidiospora).

Siklus Basydiomycota

Daur hidup Basidiomyca:
a. Basidiospora atau konidiospora tumbuh menjadi hifa yang bersekat dengan satu inti.
b. Ujung dua hifa yang berbeda (+) dan (-) bersinggungan dan dinding selnya larut. Inti dri hifa (+) pindah ke hifa (-), sehingga dihasilkan sel dengan dua inti atau dikariotik
 c. Sel dikariotik tumbuh menjadi miselium dikariotik.
d. Miselium dikariotik tumbuh menjadi badan buah yang bentuknya sesuai dengan badan buah induknya.
e. Hifa-hifa bagian bawah basidiokarp membentuk basidium. Dua inti pada sel basidium
bersatu, sehingga dihasilkan inti diploid.
Deuteromycota 
 a. Belum diketahui tingkat seksualnya, disebut juga jamur tidak sempurna (fungi imperfecti).
 b. Pembiakkan vegetatif dengan menggunakan konidium, sedang alat pembiakkan generatifnya belum diketahui.

Alat dan Bahan :
·         Alat :
Kuas
·         Bahan :
Roti busuk
Tape
Tempe busuk
Cara Kerja :
a.       Mengambil roti busuk, tape, dan tempe busuk yang akan diamati.
b.      Mengamati jamur/fungi dengan teliti.
c.       Menentukan ciri-ciri jamur/fungi.
d.      Mengklasifikasikan jamur/fungi sesuai golongannya.
e.       Mencatat hasil pengamatan.

Hasil Pengamatan
v  Tempe

v  Roti



v  Tape







Ket :
v  JAMUR TEMPE (Rhizopus oligosporus)
Karakteristik :
-          Koloni berwarna putih.
-          Hifa tidak bersekat
-          Hifa bercabang membentuk miselium dan membentuk sporangium yang berisi spora
-          Sporangiopora tumbuh dari stolon dan menghdap ke udara
-          Bentuknya rhizoid atau meyerupai akar

Klasifikasi
Kingdom  : Fungi
Divisio      : Zygomycota
Classis       : Zygomycetes
Ordo         : Murcorales
Familia     : Murcoraceae
Genus       : Rhizopus
Spesies     : Rhizopus oligosporus


v  JAMUR ROTI (Penicillium  glaucum)
Karakteristik :
-          Hifa seperti benag putih
-          Spora berbentuk bulat dan menggerombol antara 5-8 lingkaran
-          Terdapat spora yang meyerupai jarum pentul
-          Jarak antara hifa yang satu dengan yang lainnya tidak beraturan
-          Koloni berwarna hitam dan berserabut
Klasifikasi
Kingdom  : Fungi
Divisio      : Ascomycota
Classis      : Eurotiomycetes
Ordo         : Eurotiales
Family    : Trichocomaceae
Genus       : Penicillium
Spesies      : Penicillium  glaucum

v  JAMUR TAPE (Saccharomyces cereviceae)
Karakteristik :
-          Hifa berbentuk bulat
-          Jarak hifa antara yang satu dengan yang lain tidak teratur
-          Jamur bersifat mikroskopik,sehingga melihat harus dengan bantuan mikroskop
-          Koloni berwarna putih
Klasifikasi
Kingdom : Fungi
Divisio     : Ascomycota
Classis      : Saccharomycetes
Ordo         :  Saccharomycetales
Familia     : Saccharomytaceae
Genus       : Saccharomyces
Spesies     :  Saccharomyces cereviceae
Pembahasan

·         Secara Mikroskopik
1.Deskripsi :
·         Penicilium glaucum
            Penicillium adalah genus dari jamur ascomycetous major pentingnya dalam lingkungan alam serta produksi makanan dan obat. Ini menghasilkan penisilin, sebuah molekul yang digunakan sebagai antibiotik, yang membunuh atau menghentikan pertumbuhan beberapa jenis bakteri di dalam tubuh.
            Penicillium adalah jamur tanah di mana-mana lebih memilih iklim dingin dan moderat, biasa hadir dimanapun bahan organik tersedia. jamur Penicillium glaucum membuat beberapa jenis bakteri mati. Penicillium sp. memiliki ciri hifa bersepta dan membentuk badan spora yang disebut konidium.
            Konidium berbeda dengan sporangim, karena tidak memiliki selubung pelindung seperti sporangium. Tangkai konidium disebut konidiofor, dan spora yang dihasilkannya disebut konidia. Konidium ini memiliki cabang-cabang yang disebut phialides sehingga tampak membentuk gerumbul.
·         Saccharomyces cereviceae
            Ciri umum Saccharomyces sp (ragi) tidak mempunyai hifa dan tubuh buah. Jamur ini dapat memfermentasi glukosa menjadi alkohol dan karbon dioksida.Akospora terbentuk kedalam kaksus, yaitu suatu tubuh buah khusus yang bentuknya menyerupai mangkuk atau botol. Sementara itu, reproduksi aseksual pada Ascomycota bersel satu dilakukan dengan cara membentuk tunas (budding).
            Tunas yang telah masak akan terlepas dari sel induknya dan tumbuh menjadi individu baru. Reproduksi seksual pada Saccharo-myces cerevisiae terjadi dengan cara membentuk askospora. Akospora dalah spora seksual yang terbentuk di dalam aksus. Aksus terdapat didalam badan buah yang disebut askokarp.

·         Rhizopus oligosporus
            Jamur Rhizopus oryzae aman dikonsumsi karena tidak menghasilkan toksin dan mampu menghasilkan asam laktat. sifat-sifat jamur Rhizopus oryzae yaitu koloni berwarna putih berangsur-angsur menjadi abu-abu; stolon halus atau sedikit kasar dan tidak berwarna hingga kuning kecoklatan; sporangiofora tumbuh dari stolon dan mengarah ke udara, baik tunggal atau dalam kelompok (hingga 5 sporangiofora); rhizoid tumbuh berlawanan dan terletak pada posisi yang sama dengan sporangiofora; sporangia globus atau sub globus dengan dinding berspinulosa (duri-duri pendek), yang berwarna coklat gelap sampai hitam bila telah masak; kolumela oval hingga bulat, dengan dinding halus atau sedikit kasar; spora bulat, oval atau berbentuk elips atau silinder; suhu optimal untuk pertumbuhan 350C, minimal 5-70C dan maksimal 440C. Berdasarkan asam laktat yang dihasilkan Rhizopus oryzae termasuk mikroba heterofermentatif.

2.      Perbedaan dan persamaan :

-          Perbedaan :

Jamur Tempe
(Rhizopus oligosporus)
Jamur Roti
(Penicillium  glaucum)
Jamur Tape
(Saccharomyces cereviceae)
Hifa tidak bersekat
Hifa tidak bersekat
Hifa berbentuk bulat
Bentuk menyerupai akar
Benang putih dan sebagian berbentuk jarum pentul
Koloni berwarna putih
Koloni berwarna hitam dan berserabut
Koloni berwarna putih

Jarak hifa antara yang satu dengan yg lain tidak teratur
Jarak hifa antara yang satu dengan yg lain tidak teratur

Persamaan
-          Sama-sama memiliki spora.



3.      Jamur yang diamati termasuk pada kelompok

-          Jamur Tempe (Rhizopus oligosporus) termasuk pada divisi Zygomycota.
-          Jamur Roti (Penicillium  glaucum) termasuk pada divisi Ascomycota.
-          Jamur Tape (Saccharomyces cereviceae) termasuk pada divisi Ascomycota.

·         Secara Makroskopik
1.      Jamur Tiram
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4DJuELtVyBLVBWas2V6v2NZ8eEkdn4KbjUetNmLa4frhD-1GYX_nVF7HyETxIiKIPrP4-gMkoEkzbbxHW96YbJt3UFQ6N1nuh1i9apOo7YHiE9boBX5BdMjziT-9j4ai5bqL9_0J3qGpO/s320/tiram.bmp

Kingdom           : Fungi
Divisio               : Basidiomycota
Classis               : Homobasidiomycetes
Ordo                 : Agaricales
Familia             : Tricholomatacea
Genus              : Pleurotus
Spesies            : Pleurotus ostreatus
Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) adalah jamur pangan dari kelompokBasidiomycota dan termasuk kelas Homobasidiomycetes dengan ciri-ciri umum tubuh buah berwarna putih hingga krem dan tudungnya berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung. Jamur tiram masih satu kerabat dengan Pleurotus eryngii dan sering dikenal dengan sebutan King Oyster Mushroom.
a.       Karakteristik
Tubuh buah jamur tiram memiliki tangkai yang tumbuh menyamping (bahasa Latin: pleurotus) dan bentuknya seperti tiram (ostreatus) sehingga jamur tiram mempunyai nama binomial Pleurotus ostreatus. Bagian tudung dari jamur tersebut berubah warna dari hitam, abu-abu, coklat, hingga putih, dengan permukaan yang hampir licin, diameter 5-20 cm yang bertepi tudung mulus sedikit berlekuk. Selain itu, jamur tiram juga memiliki spora berbentuk batang berukuran 8-11×3-4μm sertamiselia berwarna putih yang bisa tumbuh dengan cepat.
Di alam bebas, jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun di hutan pegunungan daerah yang sejuk. Tubuh buah terlihat saling bertumpuk di permukaan batang pohon yang sudah melapuk atau pokok batang pohon yang sudah ditebang karena jamur tiram adalah salah satu jenis jamur kayu. Untuk itu, saat ingin membudidayakan jamur ini, substrat yang dibuat harus memperhatikan habitat alaminya. Media yang umum dipakai untuk membiakkan jamut tiram adalah serbuk gergaji kayu yang merupakan limbah dari penggergajian kayu.
b.      Siklus hidup
Pada umumnya jamur tiram, Pleurotus ostreatus, mengalami dua tipe perkembangbiakan dalam siklus hidupnya, yakni secara aseksual maupun seksual. Seperti halnya reproduksi aseksual jamur, reproduksi aseksual basidiomycota secara umum yang terjadi melalui jalur spora yang terbentuk secara endogen pada kantung spora atau sporangiumnya, spora aseksualnya yang disebut konidiospora terbentuk dalam konidium.
Sedangkan secara 
seksual, reproduksinya terjadi melalui penyatuan dua jenis hifa yang bertindak sebagai gamet jantan dan betina membentuk zigot yang kemudian tumbuh menjadi primodia dewasa. Spora seksual pada jamur tiram putih, disebut juga basidiospora yang terletak pada kantung basidium.
Mula-mula basidiospora bergerminasi membentuk suatu masa miselium monokaryotik, yaitu miselium dengan inti haploid. Miselium terus bertumbuh hinggahifa pada miselium tersebut berfusi dengan hifa lain yang kompatibel sehingga terjadiplasmogami membentuk hifa dikaryotik. Setelah itu apabila kondisi lingkungan memungkinkan (suhu antara 10-20 °C, kelembapan 85-90%, cahaya mencukupi, dan CO2 < 1000 ppm) maka tubuh buah akan terbentuk. Terbentuknya tubuh buah diiringi terjadinya kariogami dan meiosis pada basidium. Nukleus haploid hasil meiosis kemudian bermigrasi menuju tetrad basidiospora pada basidium. Basidium ini terletak pada bilah atau sekat pada tudung jamur dewasa yang jumlahnya banyak (lamela). Dari spora yang terlepas ini akan berkembang menjadi hifa monokarion. Hifa ini akan memanjangkan filamennya dengan membentuk cabang hasil pembentukan dari dua nukleus yang dibatasi oleh septum (satu septum satu nukleus). Kemudian hifa monokarion akan mengumpul membentuk jaringan sambung menyambung berwarna putih yang disebut miselium awal dan akhirnya tumbuh menjadi miselium dewasa (kumpulan hifa dikarion). Dalam tingkatan ini, hifa-hifa mengalami tahapan plasmogamikariogami, dan meiosis hingga membentuk bakal jamur. Nantinya, jamur dewasa ini dapat langsung dipanen atau dipersiapkan kembali menjadi bibit induk.
c.       Syarat Pertumbuhan
Dalam menggunakan media pertumbuhan, jerami yang baik untuk dibuat sebagai bahan media tanam adalah dari jenis jerami yang keras sebab jerami yang keras banyak mengandung selulosa yang merupakan bahan yang diperlukan oleh jamur dalam jumlah banyak disamping itu jerami yang keras membuat media tanaman tidak cepat habis. Hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan jerami sebagai bahan baku media tanam adalah dalam hal kebersihan dan kekeringan, selain itu jerami yang digunakan tidlak busuk dan tidak ditumbuhi jamur jenis lain. Media yang terbuat dari campuran bahan-bahan tersebut perlu diatur kadar airnya.Kadar air diatur 60 - 65 % dengan menambah air bersih agar misellia jamur dapat tumbuh dan menyerap makanan dari media tanam dengan baik.
d.      Kandungan gizi
Berdasarkan penelitian Sunan Pongsamart, biochemistry, Faculty of Pharmaceutical Universitas Chulangkorn, jamur tiram mengandung proteinair,kalorikarbohidrat, dan sisanya berupa serat zat besi, kalsiumvitamin B1vitamin B2, dan vitamin C.

e.       Manfaat
Jamur tiram ini memiliki manfaat kesehatan diantaranya, dapat mengurangikolesterol dan jantung lemah serta beberapa penyakit lainnya. Jamur ini juga dipercaya mempunyai khasiat obat untuk berbagai penyakit seperti penyakit lever,diabetesanemia. Selain itu jamur tiram juga dapat bermanfaat sebagai antiviral danantikanker serta menurunkan kadar kolesterol. Di samping itu, jamur tiram juga dipercaya mampu membantu penurunan berat badan karena berserat tinggi dan membantu pencernaan.
2.      Jamur Kuping
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9I5d3hAQp54s-z1l1Yy4ffH7GfaF0OgKZaHADmo8T0EvtUdDeMURODeDw_M5TL58M9a5W-sQoFWxsX7UB7uAyu1-onhCV0Cmqk5q6xCHgSJsK4uVNrGyw3IJHNtqxtPrL9n_m6CKsp4zH/s320/j.kuping.bmp
Kingdom         : Fungi
Filum               : Basidiomycota
Kelas               : Agaricomycetes
Ordo                : Auriulariales
Family             : Auriculariaceae
Genus              : Auricularia
Spesies            : A. aureicularia-judae
Jamur kuping (Auricularia auricula) merupakan salah satu kelompok jellyfungi yang masuk ke dalam kelas Basidiomycota dan mempunyai tekstur jelly yang unik. Fungi yang masuk ke dalam kelas ini umumnya makroskopis atau mudah dilihat dengan mata telanjang. Miseliumnya bersekat dan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu: miselium primer (miselium yang sel-selnya berinti satu, umumnya berasal dari perkembangan basidiospora) dan miselium sekunder (miselium yang sel penyusunnya berinti dua, miselium ini merupakan hasil konjugasi dua miselium primer atau persatuan dua basidiospora). Auricularia auricula umumnya kita kenal sebagai jamur kuping. Jamur ini disebut jamur kuping karena bentuk tubuh buahnya melebar seperti daun telinga manusia (kuping).
a.       Karakteristik
Karakteristik dari jamur kuping ini adalah memiliki tubuh buah yang kenyal (mirip gelatin) jika dalam keadaan segar. Namun, pada keadaan kering, tubuh buah dari jamur kuping ini akan menjadi keras seperti tulang. Bagian tubuh buah dari jamur kuping berbentuk seperti mangkuk atau kadang dengan cuping seperti kuping, memiliki diameter 2-15 cm, tipis berdaging, dan kenyal.
Warna tubuh buah jamur ini pada umumnya hitam atau coklat kehitaman akan tetapi adapula yang memiliki warna coklat tua. Jenis jamur kuping yang paling memiliki nilai bisnis yang tinggi adalah yang memiliki warna coklat pada bagian atas tubuh buah dan warna hitam pada bagian bawah tubuh buah, serta ukuran tubuh buah kecil. Jamur kuping merupakan salah satu jamur konsumsi yang umum dikeringkan terlebih dahulu, kemudian direndam dengan air dalam waktu relatif singkat sehingga jamur ini akan kembali seperti bentuk dan ukuran segarnya.
b.      Siklus hidup
Cara reproduksi vegetatif dari jamur kuping adalah dengan membentuk tunas, dengan konidia, dan fragmentasi miselium. Sedangkan, reproduksi generatif jamur kuping adalah dengan menggunakan alat yang disebut basidium, basidium berkumpul dalam badan yang disebut basidiokarp, yang selanjutnya menghasilkan spora yang disebut basidiospora.
Siklus hidup pada jamur kuping hampir serupa dengan siklus hidup pada jamur tiram dan shiitake yaitu tubuh buah yang sudah tua akan menghasilkan spora yang berbentuk kecil, ringan, dan jumlahnya banyak.

c.       Kandungan gizi
Kandungan nutrisi jamur kuping sendiri terdiri dari air, proteinlemak,karbohidratseratabu dan nilai energi sebesar 351 kal. Kandungan lemak di dalam jamur, lebih dari 72% lemak dalam jamur ini termasuk unsaturated sehingga aman dan sehat jika dimakan. Vitamin di dalam jamur ini sendiri terdiri atas thiamine (vit. B-1), riboflavin (vit. B-2), niasinbiotinvitamin C, dan sebagainya. Sedangkan, kandungan mineral jamur ini tersusun oleh K, P, Ca, Na, Mg, Cu, dan beberapa elemen mikro lainnya. Kandungan serat di dalam jamur berkisar antara 7,4-27,6%.
d.      Manfaat
Jamur kuping memiliki banyak manfaat kesehatan, di antaranya untuk mengurangi penyakit panas dalam dan rasa sakit pada kulit akibat luka bakar. Bila jamur kuping dipanaskan maka lendir yang dihasilkannya memiliki khasiat sebagai penangkal (menonaktifkan) zat-zat racun yang terbawa dalam makanan, baik dalam bentuk racun nabati, racun residu pestisida, maupun racun berbentuk logam berat. Kandungan senyawa yang terdapat dalam lendir jamur kuping juga efektif untuk menghambat pertumbuhan karsinoma dan sarkoma (sel kanker) hingga 80-90% serta berfungsi sebagai zat anti koagulan (mencegah dan menghambat proses penggumpalan darah). Manfaat lain dari jamur kuping dalam kesehatan ialah untuk mengatasi penyakit darah tinggi (hipertensi), pengerasan pembuluh darah akibat penggumpalan darah, kekurangan darah (anemia), mengobati penyakit wasir (ambeien), dan memperlancar proses buang air besar.
3.      Jamur Shiitake
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhir58boEmqbdUy0kIHhehJYwTf-8o_rSEvxbMABcnsC_A3po57ewUZrIJkrxal_krge1iamPhUfjFzWACMe-ccpN7wagXtnfpgzSfcFH8p2wc0NdbSGeEI9UC_nIhydHvznwmJnQSBrp20/s320/shitake.bmp



Kingdom         : Fungi
Filum               : Basidiomycota
Kelas               : Homobasidiomycetes
Ordo                : Agaricales
Family             : Marasmiceae
Genus              : Lentinula
Spesies            : Lentinula edodes
Shiitake (Lentinula edodes) atau jamur hioko dan sering ditulis sebagai jamur shitake adalah jamur pangan asal Asia Timur yang terkenal di seluruh dunia dengan nama aslinya dalam bahasa Jepang. Shiitake secara harafiah berarti jamur dari pohon shii (Castanopsis cuspidata) karena batang pohonnya yang sudah lapuk merupakan tempat tumbuh jamur shiitake.
Shiitake banyak dibudidayakan di Tiongkok, Korea dan Jepang dan bisa dijumpai di alam bebas di daerah pegunungan di Asia Tenggara.
Shiitake disebut jamur harum, sedangkan yang berkualitas tinggi dengan payung yang lebih tebal disebut jamur musim dingin atau  jamur bunga karena pada bagian atas permukaan payung terdapat motif retak-retak seperti seperti mekar.
a.       Karakteristik
Jamur shiitake tumbuh di permukaan batang kayu yang melapuk dari pohonCastanopsis cuspidataCastanea crenata (kastanye), dan sejenis pohon ekQuercus acutissima. Batang dari tubuh buah sering melengkung, karena shiitake tumbuh ke atas dari permukaan batang kayu yang diberdirikan. Payung terbuka lebar, berwarna coklat tua dengan bulu-bulu halus di bagian atas permukaan payung, sedangkan bagian bawah payung berwarna putih.


b.      Kenggunaan
Jamur shiitake segar atau dalam bentuk kering sering digunakan dalam berbagai masakan di banyak negara. Shiitake segar biasanya dimakan sebelum payung bagian bawah berubah warna. Batang shiitake agak keras dan umumnya tidak digunakan dalam masakan.
c.       Manfaat
jamur shiitake bukan hanya bisa digunakan sebagai makanan tapi juga sebagai obat untuk penyakit saluran napas, melancarkan sirkulasi darah, meredakan gangguan hati, memulihkan kelelahan dan meningkatkan energy. Shiitake juga dipercaya dapat mencegah penuaan dini.
4.      Jamur merang
Volvariella volvacea
Klasifikasi
Kingdom :
Divisio    :
Classis    :
Ordo      :
Familia   :
Genus    :
Spesies   :
Volvariella volvacea

Jamur merang (Volvariella volvacea, sinonim: Volvaria volvacea, Agaricus volvaceus, Amanita virgata atau Vaginata virgata) atau kulat jumpungdalam bahasa Aceh adalah salah satu spesies jamur pangan yang banyak dibudidayakan di Asia Timur dan Asia Tenggara yang beriklim tropis atausubtropis.
a.       Karakteristik
Tubuh buah yang masih muda berbentuk bulat telur, berwarna cokelat gelap hingga abu-abu dan dilindungi selubung. Pada tubuh buah jamur merang dewasa, tudung berkembang seperti cawan berwarna coklat tua keabu-abuan dengan bagian batang berwarna coklat muda. Jamur merang yang dijual untuk keperluan konsumsi adalah tubuh buah yang masih muda yang tudungnya belum berkembang.

b.      Kandungan gizi
Kandungan protein jamur cukup tinggi, dalam 100 gr jamur segar terkandung sekitar 3,2 gr protein, jumlah ini akan bertambah menjadi 16 gr jika jamur berada dalam keadaan kering. Selain itu, jamur juga memiliki kandungan kalsium dan fosfor cukup tinggi, 51 mg dan 223 mg, dan mengandung 105 kj kalori, dengan kandungan lemak rendah, 0,9 gr.
c.       Manfaat
Budidaya jamur ini tidak sulit. Panen dilakukan terhadap tubuh buah yang belum sepenuhnya berkembang (masih kuncup), meskipun tubuh buah yang telah membuka payungnya pun masih bisa dikonsumsi walaupun harnga jualnya menurun.
Jamur merang mempunyai rasa enak, gurih, dan tidak mudah berubah wujudnya jika dimasak, sehingga digunakan untuk berbagai macam masakan, seperti mi ayam jamur, tumis jamur, pepes jamursup dan capcay.
5.      Ganoderma applanatum
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-ZIqZmgli2hY5NqqauxtxDbc9YY4HFkOzqftmQZ3fQi8GLkIeMv5TF5RIM-6UyiUoITMdQVqqwgaHICQ9_dNDUczQ4grKDxeVmo6KPBJwdLD37kJ4DN8zZEFeybTer3yQj6fbxI4uIR_n/s320/ganoderma.bmp

Kingdom         : Fungi
Filum               : Basidiomycota
Kelas               : Homobasidiomycetes
Ordo                : Polyporales
Family             : Ganodermateceae
Genus              : Ganoderma
Spesies            :  Ganoderma applanatum
organisme tingkat rendah yang belum mempunyai akar, batang, daun sehingga disebut dengan tumbuhan tallus. Tubuh terdiri dari satu sel (uniseluller) dan bersel banyak (multiseluller). Sel berbentuk benang (hifa). Hifa akan bercabang-cabang membentuk bangunan seperti anyaman yang disebut miselium.Tubuh multiseluller terdiri atas hifa yang bersekat.


a.       Karakteristik
Ganoderma applanatum tubuh buahnya berbentuk setengah lingkaran, banyak terdapat pada kayu lapuk Ganoderma applanatum tidak mempunyai batang dan bertumbuh di atas batang-batang. Cendawan yang baru bertumbuh berwarna kuning muda kecoklatan, setelah itu Ganoderma applanatum akan berubah warna menjadi coklat.
b.      Siklus hidup
Hidup terestrial saprofit, parasit atau membentuk mikorhiza.Tubuh buah disebut basidiokarp yaitu tempat terbentuknya basidium dan dan basidium terbentuk spora basidium. Basidiokarp tersusun atas basidiun-basidium yang di dalamnya berisi spora (basidiospora). Basidium ada yang terdiri atas satu sel dan ada yang bersekat-sekat terbagi menjadi 4 bagian sel.Sel bersifat eukaryotik, tidak mempunyai klorofil, sebagai parasit atau saprofit. Menyukai hidup pada tempat yang lembab dan tidak menyukai akan adanya cahaya.Fase dikaryotik lebih panjang di cirikan oleh adanya basidium dan basidiospora, basidiospora dibentuk di liau basidium, basidiospor yang dibentuk selalu 4, hasil fruktifikasi disebut basidiocarp.Mempunyai tingkat perkembangan sederhana, Belum membentuk tubuh buah, basidium bebas. Hifa pendukung membentuk tubuh buah dan basidium terkumpul membentuk himenium yang didukung himenofor. Himenium terletak di atas tubuh buah. Spora sangat banyak dan secara aktif dilontarkan oleh basidium. Tubuh buah tanpa Himenofor yang menonjol, himenium terletak di atas tubuh buah dan sudah terbentuk Sejas tubuh buah maíz muda, lamella atau papan, sehingga permukaan menjadi lebih luas.
c.       Cara reproduksi
-          Vegetatif : spora vegetative
-          Fragmentasi (pemisahan)
-          Reproduksi aseksual dengan fregmentasi sedangkan reproduksi seksual dengan membentuk spora pada basidium.



Kesimpulan
Fungi merupakan salah satu budidaya yang tidak mengenal musim dan tidak membutuhkan tempat yang luas. fungi merupakan organisme yang tidak berklorofil sehingga fungi tidak dapat menyediakan makanan sendiri dengan cara fotosintesis seperti pada tanaman yang berklorofil.
Oleh karena itu, fungi mengambil zat-zat makanan yang sudah jadi yang dibuat oleh organisme lain untuk kebutuhan hidupnya. Karena ketergantungannnya terhadap organisme lain, maka fungi digolongkan sebagai tanaman heterotrofik.















Daftar Pustaka
·         Tjitrosoepomo, Gembong.1989. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press
·         Adi, Suroso, Yudianto. 1992 Pengantar Cryptogamae. Bandung: Tarsito
·         Kimball,  John W. 1987. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta : Erlangga
·         Indah, Najmi. 2009. Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah. Jember : Institut Keguruan Ilmu Pendidikan PGRI Jember
·         http://id.wordpress.com









Tidak ada komentar:

Posting Komentar